Mengenal perbedaan puding, agar
agar dan jelly Anda tentunya pernah menikmati makanan
lembut, manis dan pastinya sangat enak. Yupz… Agar-agar, Pudding dan Jelly,
merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh semua orang, tapi beberapa
orang tidak bisa membedakan mana itu yang Agar-agar, mana yang namanya Pudding
dan mana yang namanya Jelly, apalagi masyarakat awam, jikalau menemukan atau
melihat makanan jenis tersebut, mereka hanya berasumsi itu semua adalah
Agar-agar. Namun semua itu berbeda, baik itu dari segi bentuk, kekentalan
maupun komposisi bahan yang ada di dalamnya. Berikut ini saya akan menjelakan
perbedaannnya:
a.
pudding
Pudding adalah nama untuk berbagai
hidangan penutup (dessert) yang umumnya dibuat dari bahan- bahan yang direbus,
dikukus, atau dipanggang. Istilah pudding juga dipakai untuk berbagai jenis pai
berisi lemak hewan, daging, atau buah-buahan yang dipanggang.
Pudding juga dapat diartikan sebagai
hidangan penutup yang mempunyai rasa manis dan terbuat dari agar- agar. Tetapi
ada jenis pudding yang bukan terbuat dari agar-
agar, yaitu dari telur serta campuran tepung pati. Pudding dengan bahan baku
susu (yogurt), tepung maizena, tapioka, atau telur dihidangkan setelah
didinginkan lebih dulu. Pudding seperti ini rasanya manis dengan perisa coklat,
karamel, vanila, atau buah- buahan. Tepung pudding instan memudahkan orang
membuat pudding karena hanya perlu dicampur susu atau air panas.
Di Indonesia terdapat berbagai jenis
pudding rasa tradisional yang memakai kelapa muda, gula merah, santan, tapai
ketan hitam, atau campuran daun suji dan daun pandan. Buah- buahan yang dipakai
untuk pudding misalnya: jeruk, nanas, sirsak, mangga, atau markisa. Di
Indonesia sering disebut dengan istilah Podeng. Perbedaan antara pudding dengan
podeng yaitu apabila pudding disajikan dingin karena proses pembekuannya harus
melalui almari pendingin sedangkan podeng proses pembekuannya melalui
pemanasan.
b.
Agar agar
Agar-agar, agar atau agarosa adalah zat
yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga. Di Jepang
dikenal dengan nama kantendan oleh orang Sunda disebut lengkong. Jenis rumput
laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalahEucheuma spinosum (Rhodophycophyta).
Beberapa jenis rumput laut dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria danGelidium)
juga dapat dipakai sebagai sumber agar-agar. Agar-agar dieksport dari Melaka
sejak 1871.
Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat
dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong
kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang
tersusun dari monomergalaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk
dan diperjualbelikan.
Gel terbentuk karena pada saat
dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika
didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan
membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk
sistem koloid padat-cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel
agarosa untuk menghambat pergerakan molekul objek akibat perbedaan tegangan
antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga
tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam kultur
jaringan.
Rumput laut dalam kandungan agar-agar
memiliki banyak sekali manfaat. Manfaat utamanya ialah melancarkan pencernaan.
Agar-agar memiliki serat yang amat bagus bagi tubuh. Apabila kita menderita
sembelit, segera konsumsi agar-agar. Maka, percernaan dan buang air besar kita
akan lancar.
Selain bagus untuk pencernaan, ternyata
agar-agar juga bagus untuk kulit. Rumput laut dikenal dapat membuat kulit halus
dan mulus. Selain itu, apabila kita rutin konsumsi agar-agar, maka kulit kita
akan mempunyai tekstur yang kenyal dan kencang. Agar-agar menjadi alternative
mudah untuk mengkonsumsi makanan enak tetapi juga kaya manfaat. Agar-agar juga
dapat menjadi kudapan pada saat diet. Konsumsi agar-agar membuat kenyang tetapi
tidak membuat gemuk seperti nasi.
Selain itu, agar-agar juga dipercaya
untuk menyembuhkan panas dalam. Apabila kita sedang mengalami panas dalam, kita
dapat mengkonsumsi agar-agar supaya suhu tubuh menurun. Tak hanya itu,
agar-agar baik dikonsumsi apabila kita baru saja sembuh dari sakit. Tekstur
agar-agar yang halus baik untuk lambung yang baru saja mengalami proses
penyembuhan.
c.
jelly
Jelly merupakan makanan yang dibuat dari
karaginan, yaitu senyawa polisakarida rantai panjang yang diekstraksi dari
rumput laut jenis-jenis karaginofit, seperti Eucheuma sp, Chondrus
sp, Hypnea sp, danGigartina sp. Karaginan dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu Ioto- karaginan, Kappa-karaginan,
dan Lambda-karaginan. Ketiganya berbeda dalam sifat gel yang
dihasilkan. Kappa-karaginan dan Lambda-Karaginan menghasilkan gel yang kuat
(rigid), sedangkan Ioto-karaginan membentuk gel yang halus (flaccid) dan
mudah dibentuk.
Komposisi jelly secara umum yakni 45
bagian buah dan 55 bagian gula, serta dibutuhkan sejumlah air (60-62 %) untuk
melarutkannya hingga diperoleh produk akhir. Salah satu senyawa yang sangat
berpengaruh dalam proses pembuatan jelly adalah pektin, sebab pektin
mempengaruhi pembentukan gel dari jelly. Pektin merupakan senyawa yang berasal
dari asam polygalakturonat. Kondisi pH optimum untuk pembentukan
gel dari pektin adalah 2,8-3,2. Apabila pH diatas 3,5, maka gel tidak akan
terbentuk. Sedangkan pH dibawah 2,5 gel yang terbentuk terlalu keras.
Secara umum pembuatan jelly cukup
sederhana, yakni buah- buahan yang akan dibuat jelly diperas dan diambil
sarinya. Sejumlah gula kemudian ditambahkan, sesuai dengan perbandingan, yakni
45 bagian buah dan 55 bagian gula (Jellen, 1985).
Pembuatan jelly yakni, pertama buah
dipotong-potong kecil, lalu direbus selama 5-10 menit. Kemudian dihaluskan
dengan blender, kemudian disaring. Cairan yang diperoleh didiamkan selama 1 jam
sampai semua kotoran mengendap, sehingga diperoleh cairan sari buah yang
bening. Lalu masukkan 450 gram sari buah kedalam wajan, lalu ditambahkan 550
gram gula pasir dan dimasak sampai kental dan matang. Tanda kematangannya ialah
bila dituangkan jatuhnya terputus-putus dan tercium aroma buah yang khas.
sumber: